Excellent Boarding School

Membiasakan Kebaikan

Ada saatnya kebaikan itu dipaksa untuk menjadi pembiasaan, ketika tidak ada keinginan dan kemauan perlu upaya untuk memotivasi agar kemauan tumbuh berkembang. Sholat Fardhu saja menjadi beban ketika tidak ada kesadaran dan kemauan, apalagi sholat sunnah. Menghafal Al Qur'an, mengkaji dan mengamalkannya akan menjadi terasa sulit ketika jiwa merasa beban dan tertekan. Meminta maaf ketika bersalah akan terasa berat dan berfikir gensi, jika tidak ada kesadaran dan memahami makna memperbaiki kesalahan. Menolong orang lain terasa hanya buang-buang waktu, jika dalam diri hanya egoisme dan individualisme. 

Namun bisa kita mampu mengubah yang berat terasa ringan, yang beban menjadi kebutuhan, yang sulit menjadi mudah, yang tertekan menjadi merdeka, yang sedih menjadi ceria dan bahagia, yang egoisme dan individualisme menjadi kepedulian. maka kebaikan akan mudah teraplikasikan dan menjadi kebiasaan yang kuat. Tentu semua diperlukan ilmu yang menhasilkan pemahaman dan kesadaran untuk mengimani bahwa semua kebaikan akan diperhitungkan oleh Allah SWT. Demikian juga ketika keimananan ini dipupuk terus akan menhasilkan keteguhan dan keistiqomahan melakukan kebaikan.

Allah SWT berfirman
Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus. Qs Al Haj (22) : 54

Kata ulama kata "fa" pada kata "fayu'minu" yang artinya "lalu mereka beriman" adalah kondisi yang tidak akan terjadi  kalau tidak ilmu. Demikian juga kata "fa" pada kata "fatuhbita" yang artinya "tunduk hati" atau menjadi istiqomah kalau tidak ada iman dalam dada.


Semoga keluarga kita, anak-anak kita, orang-orang di sekitar kita digolongkan menjadi orang-orang yang ahli kebaikan. Mudah-mudahanan Alloh SWT senantiasa melapangkan dada dan memudahkan seluruh aktifitas kita. Amiin..
Mudaris Nurin