Excellent Boarding School

Alhamdulillah, Tahun ke-2 ikut Osn Provinsi

Adalah Salma Hanifah kelas VIII, putri dari Bapak Supri Handono, S.Pd (Guru SMAN 1 Bawang) dan Ibu Anom Sari, S.Pd (Guru SMAN Purwanegara) yang telah mengikuti OSN Tingkat Provinsi di Asrama Haji Donohudan Boyolali tgl 12-13 April 2013. Dari sekian peserta Salma termasuk sedikit peserta yang mewakili sekolah swasta, Namun demikian tidak menyebabkan dia minder atau berkecil hati. Nyatanya dia cepat berbaur dengan peserta lain yang merupakan perrwakilan dari semua kabupaten di Jateng. Tentu menjadi harapan semua peserta ingin menjadi wakil jateng diajang berikutnya, yaitu OSN tingkat Nasional di Batam. Tahun 2013 ini OSN tingkat SMP diikuti 420 peserta untuk semua mapel (fisika, biologi, matematika, dan IPS) atau masing-masing mapel terdiri 105 peserta. keikutsertaan SMP IT Permata Hati di ajang bergensi OSN ini, tentu menjadi sebuah kebanggaan karena mengingat sekolah ini baru lahir. 

Prestasi ini juga diapresiasi oleh pejabat dilingkungan Dindikpora Kabupaten Banjarnegara, karena SMP IT Permata Hati baru tahun kedua sudah bisa mengirimkan wakilnya di OSN Provinsi. Bagi teman-temannya Salma di lingkungan SMP IT Permata Hati, peristiwa ini menjadi cambuk untuk lebih bersemangat meraih prestasi.

Siapa saja yang memeiliki dua hal, yaitu; kesempatan dan persiapan. maka dia pasti mampu berprestasi maksimal. tentu bukan persiapan apa adanya yang bisa mengantarkan pada prestasi. Paling tidak ada 4 (empat) hal yang harus dimiliki jika ingin dikatakan melewati tahapan Persiapan maksimal. empat hal tersebut; Amal/Action, Kemauan, Semangat/Spirit dan Ikhlas atau disingkat AKSI. siapa saja yang melakukan/memiliki AKSI, maka dia memiliki potensi untuk luar biasa. semoga kita semua mampu menjadi manusia luar biasa. Amiin..
Read More »

Membiasakan Kebaikan

Ada saatnya kebaikan itu dipaksa untuk menjadi pembiasaan, ketika tidak ada keinginan dan kemauan perlu upaya untuk memotivasi agar kemauan tumbuh berkembang. Sholat Fardhu saja menjadi beban ketika tidak ada kesadaran dan kemauan, apalagi sholat sunnah. Menghafal Al Qur'an, mengkaji dan mengamalkannya akan menjadi terasa sulit ketika jiwa merasa beban dan tertekan. Meminta maaf ketika bersalah akan terasa berat dan berfikir gensi, jika tidak ada kesadaran dan memahami makna memperbaiki kesalahan. Menolong orang lain terasa hanya buang-buang waktu, jika dalam diri hanya egoisme dan individualisme. 

Namun bisa kita mampu mengubah yang berat terasa ringan, yang beban menjadi kebutuhan, yang sulit menjadi mudah, yang tertekan menjadi merdeka, yang sedih menjadi ceria dan bahagia, yang egoisme dan individualisme menjadi kepedulian. maka kebaikan akan mudah teraplikasikan dan menjadi kebiasaan yang kuat. Tentu semua diperlukan ilmu yang menhasilkan pemahaman dan kesadaran untuk mengimani bahwa semua kebaikan akan diperhitungkan oleh Allah SWT. Demikian juga ketika keimananan ini dipupuk terus akan menhasilkan keteguhan dan keistiqomahan melakukan kebaikan.

Allah SWT berfirman
Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus. Qs Al Haj (22) : 54

Kata ulama kata "fa" pada kata "fayu'minu" yang artinya "lalu mereka beriman" adalah kondisi yang tidak akan terjadi  kalau tidak ilmu. Demikian juga kata "fa" pada kata "fatuhbita" yang artinya "tunduk hati" atau menjadi istiqomah kalau tidak ada iman dalam dada.


Semoga keluarga kita, anak-anak kita, orang-orang di sekitar kita digolongkan menjadi orang-orang yang ahli kebaikan. Mudah-mudahanan Alloh SWT senantiasa melapangkan dada dan memudahkan seluruh aktifitas kita. Amiin..
Mudaris Nurin


Read More »