Foto Bersama Ustadz Joko Winarso & Ustadz/ustadzah SMP IT Permata Hati |
BANJARNEGARA. Sejumlah 35 guru dan karyawan SMP IT Permata Hati Banjarnegara mengikuti Pengembangan Ketrampilan Guru Bidang Studi dan Metode Pengajaran bertema Penguatan Karakter di Surya room, Surya Yudha Park, Minggu, (23/9). Berawal dari guru yang memiliki integritas tinggi, maka memunculkan murid yang berkarakter tinggi.
Menghadirkan Joko Winarso, S.Si., M.Pd., seorang Instrukur Nasional sekolah berstandar Nasional sebagai narasumber, pelatihan ini berfokus pada bagaimana membuka kelas dengan memukau di 5 menit pertama serta mendesain pembelajaran yang berkarakter. "Melalui kepiawaian pendidik dalam pengkondisian anak di awal menit mengajar, maka akan meningkatkan penyerapan materi oleh peserta didik.", ungkapnya. Mengajarkan karakter lebih sulit dibandingkan ilmu. "Perlu waktu berhari-hari hingga berbulan-bulan untuk mengajarkan seorang anak untuk pembiasaan antri, misalnya.", tambahnya.
Herni Sukaesi, Waka SDM SMP IT Permata Hati Banjarnegara menyampaikan, dalam menjaga kualitas dan profesionalitas pendidik, maka mengajar saja tidak cukup, perlu penguatan dalam bentuk pelatihan dari narasumber yang berpengalaman serta mumpuni. Sedangkan, tugas mendidik bukanlah tanggung jawab guru saja, melainkan seluruh
Civitas akademika sekolah, dari pendidik dan tenaga kependidikan.
Civitas akademika sekolah, dari pendidik dan tenaga kependidikan.
"Di mana, kelas, lapangan upacara, masjid, dan lingkungan sekolah yang di dalamnya bergabung unsur civitas akademika adalah laboratorium yang nyata dalam pembentukan dan pengembangan karakter peserta didik. Keempat tempat tersebut saling berkaitan satu sama lain., ungkap Herni.
Joko menggarisbawahi untuk senantiasa meningkatkan kapasitas pendidik dalam menghadapi peserta didik. Senantiasa fokuskan pada kebaikan atau potensi setiap anak. Sehingga, potensi yang berbeda-beda dari satu anak dengan anak yang lain akan muncul dengan gemilang.
Reni Marina, guru IPA Biologi menyampaikan berkesan mengikuti pelatihan ini. "Narasumber yang semangat memberikan energi positif bagi kami sebagai peserta, sehingga, menyemangati kami untuk terus berinovasi dalam pengajaran materi, terlebih dalam membentuk karakter siswa. Belajar adab lebih utama sebelum ilmu bagi siswa." , tandasnya. (fitz)